Hari yang cerah, tapi bisa
dibilang hari yang kurang beruntung bagi para pencari keberuntungan. Sayangnya aku
bukan pencari keberuntungan. Jadi semua hari menurutku adalah hari baik.
Tidak lama Irpan dan Ayu,
Abay dan Nisa datang. Kemeriahan semakin terasa. Tapi Krisna belum datang
karena terjebak macet. Akhirnya Ikin berinisiatif menjemputnya dengan sepeda
motor. Sementara yang lain memesan makanan.
Pukul 07:31 aku sudah
sampai di kantor. Rupanya aku bukan jadi yang pertama datang, karena menejerku
sudah lebih dulu datang. Usut punya usut rumah beliau memang tidak jauh dari
kantor.
“Lu beneran gak bisa ikut
ke Aceh?”
“Iya pak, perlengkapannya
belum lengkap.”
“Lha kan udah gue bilang
kemaren jauh-jauh hari lu ajuin dananya terus beli alat-alat yang lu butuhin
buat acara itu.”
Hah, aku gak mau berdebat.
Meskipun aku agak sebal. Karena aku cuma di kasih waktu 3 hari saja untuk
menyiarkan secara langsung acara besar di Banda Aceh. Aku lebih memilih diam.
“Tapi bukan karena lu gak
mau ke Aceh kan Al?” Tegas pak menejer.
“Enggak kok pak, saya
malah mau banget kesana.”
“Ah elu, lain kali harus
disiapkan dengan matang.” Kata pak menejer. “Kalau-kalau ada acara seperti ini
lagi jadi sudah siap semua.”
Si bapak menejer gak tahu
kalau aku sudah lembur kemarin sore karena menyiapkan semua yang dibutuhin buat
acara itu. Ya sudahlah, biar Tuhan saja yang tahu.
Padahal hari ini adalah
hari ulang tahun ku. Bukan ucapan selamat atau do’a yang aku dapat pagi-pagi,
tapi malah semprotan dari menejer. Tak apalah, jangan cengeng. Aku akan mulai
bersiap-siap kerja kembali.
Ulang tahun kali ini
terasa begitu sepi, karena tak ada satu orangpun yang mengucapkan selamat
kepada ku. Itu mungkin karena aku menyembunyikan informasi mengenai tanggal
kelahiran ku di facebook dua hari sebelumnya. Jadi tak ada yang ingat. Selama ini
ternyata bukan mereka perhatian kepada ku, tapi karena ada facebook yang
memberi tahu mereka kapan aku ulang tahun.
Hari sudah hampir siang, tak
ada satupun ucapan selamat untuk ku. Termasuk dari pacar ku. Gak tau kenapa dia
bisa tidak ingat. Bukan hanya tidak ingat tapi dia juga sangat sibuk. Sampai-sampai
Whatsapp ku baru dia balas sore.
“Hari ini ada acara gak? Aku
mau ngajak kamu makan.” Tanya ku.
“Duh, maaf ya hari ini aku
ada acara.”
“Sama siapa?”
“Sama temen.” Kata pacar
ku. “Dia nawarin usaha baru.”
“Hm, ya sudah kalau gitu
aku makan sama Krisna aja deh.”
“Iya, maaf ya, aku gak
bisa nemenin kamu.”
“Iya gak apa-apa kok. Aku
sama Krisna aja nanti.”
“Iya maaf ya.”
Gak biasanya dia nolak
ajakan ku. Biasanya dia paling semangat kalau aku ajak ketemuan. Kemudian aku
menghubungi sahabat ku Krisna untuk mengajaknya makan nanti malam. Untungnya dia
mau. Jadi aku tidak terlalu kecewa. Aku juga mengajak Ikin dan Abay untuk
bergabung. Irpan juga.
Sudah pukul 05:00 sore. Aku
bersiap berangkat ke tempat makan tempat kami janjian. Tapi ternyata mereka
belum pulang kantor. Sebagian terjebak macet karena kantornya berada di pusat
kota. Akhirnya aku memutuskan untuk sholat magrib dulu di kantor. Setelah sholat
aku berangkat ke tempat makan itu.
Tiba-tiba pacar ku sms.
“Kamu jadi makan-makan
sama teman mu?”
“Iya, jadi. Ini baru mau
berangkat.”
“Ya sudah salam ya buat
teman-teman mu.”
“Iya. Kamu hati-hati ya.”
Aku berangkat. Kebetulan tempat
makannya tidak jauh dari kantor ku. Tidak sampai sepuluh menit aku sudah tiba di
parkiran tempat makan itu. Saat aku berjalan menuju tempat makan ku. Aku terkejut.
Ternyata pacar ku sudah ada di situ. Dia senyum meledek. Tapi cantik sekali.
dia mengenakan busana yang sangat anggun. Dan farfume yang katanya khusus buat
malam ini. Kemudian di susul oleh ikin yang baru datang.
“Hihi, ya Ampun kamu
ternyata ingat.”
“Iya dong. Sengaja aku
datang kesini buat surprise hehe.”
“Iya surprise banget.” Aku
masih tidak percaya pacarku jauh-jauh datang untuk ku.
“Hihi Seneng banget.”
“Selamat ulang tahun bro.”
Ikin menyusul.
“Iya bro, terima kasih
banyak ya.”
“Yoih..!”

Saat makanan hampir siap,
Ikin telah kembali bersama Krisna. Ucapan dan do’a kini bertubi-tubi aku
dapatkan.
Karena yang datang lebih
banyak dari yang aku kira, aku memutuskan untuk pergi sebentar mencari suntikan
dana di ATM. Aku berangkat. Tiba di ATM, ternyata sedang dalam perbaikan. Itu adalah
ATM satu-satunya yang terdekat. Akhirnya aku kembali ke teman-teman ku dengan
tangan kosong.
Saat tiba di tempat makan
kembali, saat itulah kejutan besarnya hadir. Di depan pacar ku sudah ada sebuah
kue coklat bermahkotakan dua buah lilin berbentuk angka 22. Luar biasa, ini
adalah kali pertama aku mendapatkan kue saat aku ulang tahun. Sayangnya aku
laki-laki, jadi tidak etis jika aku harus meneteskan air mata. Meskipun hati
memang sudah menangis haru.
Peringatan ulang tahun ku
pun di mulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Irpan. Untuk selanjutkan aku
meniup lilin yang ada di atas kue ulang tahun ku. Tawa canda mulai mengalir
seperti tak terbendung. Malam yang sangat indah. Terasa begitu cepat. Dan semua
telah selesai.
Akhirnya pacar ku pamit
untuk pulang.
“Aku pulang ya.”
“Iya, terima kasih untuk
hari ini. Indah sekali.”
“Iya sama-sama.”
“kamu gak bawa jaket?”
“Nggak. Tadi aku lupa,
hehe.”
“Hm, nanti kamu masuk angina.
Kamu pakai jaket ku ya?”
“Terus kamu pakai apa
nanti?”
“Aku gampang.”
“Makasih ya.”
“Iya, hehe.”
Setelah asyik melanjutkan
obrolan ku dengan Abay, Krisna, Irpan dan Ikin serta Ayu dan Nisa, aku juga pamit
undur diri. Aku pulang dengan mengenakan jas hujan karena cuaca sangat dingin. Perjalanan
menuju rumah terasa lebih lama karena aku berkendara dengan sedikit mengantuk.
Sampai di rumah ternyata
ada kejutan yang lebih besar dari pacar ku. Aku mengetuk pintu rumah. Ibu dan
adik-adik ku sudah terlelap.
Mendengar aku mengetuk ibu
ku bangun dan membukakan aku pintu.
“Tadi Anaya kesini.” Kata Ibu.
“Kesini bu?” Aku terkejut.
“Iya tadi pas Ashar.”
Jawab ibu. “Dia juga bawa kue katanya buat kamu, sama satu lagi tuh bingkisan
nggak tahu apa isinya.”
“ya, ampun.” Aku masih
belum percaya.
Kemudian aku membuka
bingkisan itu yang ternyata adalah sebuah hadiah yang sangat aku inginkan sejak
dulu. Sungguh kekasih ku luar biasa. Karena terlalu luar biasanya aku tidak
akan sanggup melanjutkan cerita ini.
Aku cuma mau bilang,
bahwa, cinta membuat dunia ini jauh lebih indah.
Terutama cinta kita kepada
Allah, Tuhan Kita.
Yang Terbaik
Reviewed by Al Muh
on
23.46.00
Rating:

Mas, almuh.. Itu Krisna siapa? yang di film2 legenda india ya mas? hahaha
BalasHapusHaha... Ente tw? Suka nton ya 😄
BalasHapus